OLIGOSAKARIDA
DAN POLISAKARIDA
Oligosakarida
merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 3
(tiga) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida
dapat berupa trisakarida tersusun dari 3 molekul monosakarida, tetrasakarida tersusun
dari 4 molekul monosakarida dan lainnya. Oligosakari bila terhidrolisa
menghasilkan beberapa molekul monosakarida. Sifat dari oligosakarida: mudah
larut daiam air dan larutannya berasa manis.
Polisakarida
ialah karbohidrat dimana molekulnya apabila dihidrolisa menghasilkan banyak
sekali monosakarida (300). Sifat polisakarida: sukar larut dalam air,
larutannya dalam air berupa kolloid dan rasanya tidak manis, sering disebut
bukan gula. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih
kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas
banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam
monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa
lain disebut heteropolisakarida.
Pada umumnya polisakarida berupa
senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis
dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari
beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam
air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di
antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida
ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau
dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan
biji-bijian.
Polisakarida
adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida
yang disatukan dengan ikatan glukosida. Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam
sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, makanan dan zat spesifik. Polisakarida
bahan bangunan misalnya selulosa dan kitin. Polisakarida makanan yang lazim
adalah pati dan glikogen. Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu
polisakarida yang mencegah koagulasi darah.
Ketika
beberapa (sekitar 3-6) monosakarida bergabung menjadi satu, maka akan disebut
sebagai oligosakarida (oligo- artinya "sedikit"). Jika banyak
monosakarida bergabung menjadi satu, maka akan disebut sebagai polisakarida.
Monosakarida dapat bergabung membentuk satu rantai panjang, atau mungkin
bercabang-cabang. 2 jenis polisakarida yang paling dikenal adalah selulosa dan
glikogen, dua-duanya terdiri dari monomer glukosa. Selulosa dibuat oleh
tumbuhan dan merupakan komponen penting yang membentuk dinding sel. Manusia
tidak bisa membuat ataupun mencerna selulosa. Glikogen, atau nama lainnya
adalah gula otot, digunakan oleh manusia dan hewan sebagai sumber energi.
Polisakarida
Yang
termasuk polisakarida :
- Pati
dan dekstrin, komponennya tersusun berupa D-glukosa yang dihubungkan oleh
ikatan glikosidik α-1,4. Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan glikosidik
α-1,6. Karbohidrat ini umum dijumpai pada umbi-umbian, kacang-kacangan,
tebu, bit, dan sebagainya. Polisakarida ini dapat dicerna manusia.
- Selulosa,
komponennya tersusun berupa glukosa melalui ikatan β-1,4-glikosidik. Umum
dijumpai pada dinding sel dan serat tanaman. Polisakarida ini tidak dapat
dicerna manusia.
- Glikogen,
komponen utamanya tersusun tersusun lebih dari 100000 unit glukosa.
Struktur bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik. Jenis polisakarida
ini tidak alrut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar
(eter, kloroform, heksana) Umum dijumpai pada hati, jaringan hewan, dan
jagung.
- Hemiselulosa.
Komponen utamanya adalah arabinosa,
xylosa, rhamnosa, galaktosa, manosa, glukoronat, dan galakturonat.
Umumnya terdapat di dinding sel, serat tanaman, biji-bijian,
kacang-kacangan, tepung, dedak, dll. Polisakarida ini tidak dapat dicerna
manusia.
- Pentosan. Komponen utamanya adalah arabinosa dan xylosa. Umum ditemukan pada buah-buahan,
Yang
termasuk didalamnya:
a. Rafinosa adalah oligosakarida trisakarida dengan komponen utamanya adalah galaktosa,
glukosa, dan fruktosa. Umum ditemukan pada buncis, kubis, tauge, brokoli dan
sayuran atau bijian lainnya. Rafinosa dapat dihidrolisis oleh enzim α-galactosidase
menjadi D-galaktosa and sukrosa. Rafinosa disebut juga dengan RFOs. Jenis lain yaitu stakiosa,
dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat di dalam biji
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
perncernaan.
Gbr struktur Raffinose
b. (FOS)
Fructo-oligosaccharides.
Biasanya digunakan untuk bahan pemanis alternatif karena tingkat kemanisan
rendah. Jenis oligosakarida ini dapat diproduksi dari pemecahan inulin atau
polifruktosa. FOS banyak ditemukan pada bawang merah, asparagus, artichoke dan
juga tomat. Struktur kimianya terdiri dari molekul glukosa yang terikat pada
dua, atau tiga, atau empat molekul fruktosa yang masing-masing membentuk
kestosa, nystosa, dan fruktosil-nistosa, inilah yang disebut fruktooligosakarida.
FOS yang ada sekarang ini salah satunya diproduksi dari gula bit (beetroot)
dengan menggunakan enzim fruktosilfuranosidase melalui peristiwa
transfruktosilasi.
c. Maltooligosakarida.
Komponen utamanya adalah glukosa. Umum ditemukan pada sirup dan malt.
d. GOS
(Galactooligosaccharides)
GOS
tersusun dari molekul galaktosa, yang banyak terdapat juga di alam. Jenis
oligosakarida ini manusia hanya bisa mencernanya sebagian saja. Komponen
glikoprotein dan glikolipid juga terbentuk adanya Oligosakarida (GOS). Yang
juga merupakan senyawa prebiotik untuk bakteri baik di dalam usus besar. GOS
dapat terbentuk melalui proses enzimatik dari laktosa. GOS merupakan komponen
dari susu sapi. GOS didapat dari laktosa melalui proses transgalaktosilasi
dengan menggunakan enzim beta-D-galaktosidase. Struktur kimianya terdiri dai
molekul glukosa dan galaktosa yang saling berikatan satu sama lain.
e. Mannan oligosaccharides
(MOS)
Banyak
digunakan untuk bahan dasar nutrisi tambahan. Tetapi banyak juga digunakan pada
makanan hewan, khususnya untuk kesehatan saluran pencernaan. Umumnya juga
terdapat pada dinding sell Saccharomyces
cerevisiae.
f. Jenis
lainnya, (1) maltotriose, (2) matltotetralose, (3) dextrin
Sifat
fisik oligosakarida dan polisakarida
- Polisakarida
Polisakarida
merupakan polimer dari monosakarida yang tersusun dalam rantai bercabang atau
lurus. Derajat polimerisasi polisakarida dinyatakan dalam DP (Degree of Polymerization), contoh : DP
selulosa sebesar 7000 – 15000. Polisakarida juga biasa disebut sebagai glikan.
Berdasarkan unit pembentuknya, glikan terbagi menjadi 2 kelompok : homoglikan
(selulosa, pati, amilopektin) dan heteroglikan (algin, guar gum).
- Oligosakarida
Oligosakarida
merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida. Oligosakarida dapat
berupa,trisakarida, tetrasakarida dst. Sebagian besar oligosakarida dihasilkan
dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara
alami terdapat di alam. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dalam
industri pangan adalah FOS, GOS, MOS.
Awalnya senyawa ini digolongkan
sebagai antinutrisi karena dapat menyebabkan timbulnya gas dalam perut
(flatulensi). Contohnya adalah rafinosa, stakhiosa, dan verbaskosa yang
terdapat dalam bahan pangan nabati seperti kacang-kacangan (misalnya kedelai)
dan beberapa jenis umbi-umbian (misalnya ubi jalar). Itu sebabnya mengapa
pengolahan bahan-bahan pangan tersebut selalu mengupayakan penurunan kadar
oligosakarida atau dihilangkan sama sekali.Akan tetapi penelitian mutakhir
menunjukkan oligosakarida berguna karena dapat mencegah tumbuhnya bakteri yang
merugikan dalam usus. Karena itu mungkin pandangan terdahulu terhadap senyawa
tersebut harus diubah, dan dalam pengolahan perlu diupayakan agar oligosakarida
dapat dipertahankan.
Di
luar negeri bahkan ada industri yang sengaja memproduksi oligosakarida untuk
dijual sebagai bahan pangan fungsional (functional
food). Konsumsi Oligosakarida akan berdampak flatulensi
yaitu keadaan menumpuknya gas-gas dalam lambung. Meskipun tidak berakibat
toksik, faltulensi dapat dianggap sebagai masalah serius. Sutau peningkatan
tekanan gas dalam rectum dapat menyebabkan timbulnya tanda-tanda patologis
karakteristik flatulensi seperti sakit kepala, pusing, perubahn kecil pada mental,
dan juga penurunan daya konsentrasi. Flatulensi juga bertanggung jawab terhadap
timbulnya konstipasi intestinal dan diare. Oligosakarida, termasuk yang disebut
diatas (raffinosa, stakhiosa, dan verbaskosa) serta yang lainnya (laktulosa,
galaktosil-sukrosa, galakosil-laktosa, dan xylo-oligosakarida), tidak dapat
dicerna dalam usus karena manusia tidak mempunyai enzim-enzim untuk
mencernanya. Akibatnya olgosakarida tersebut tidak dapat diserap usus.
Selanjutnya
oligosakarida akan difermentasi (digunakan sebagai sumber energi) oleh
bakteri-bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan. Akibatnya akan
terbentuk gas-gas seperti karbon dioksida, hydrogen dan sejumlah kecil metana.
Gas-gas inilah yang akhirnya menumpuk dalam lambung dan menimbulkan flatulensi.
Banyak usaha telah dikerjakan untuk menghilangkan oligosakarida flatulensi dari
kacang-kacangan yang biasa dikonsumsi (terutama kacang kedelai) misalnya dengan
cara perendaman dalam air, germinasi (perkecambahan) dan fermentasi (misalnya
dalam pembuatan tempe). Bahkan ada juga yang berusaha menghilangkan dengn
bantuan enzim yang dihasilkan mikrobia, misalnya pada pembuatan susu kedelai.
Mengenai
berapa porsi FOS dan GOS yang perlu dikonsumsi per hari agar memberi manfaat
fisiologis, belum diketahui secara pasti. Sebab, masih sedikit sekali
penelitian mendalam mengenai itu. Meskipun begitu, beberapa peneliti
menyarankan dosis efektif minimum. Agar dapat memberikan manfaat fisiologis
sebaiknya dikonsumsi per hari lebih dari 10 8-10 koloni. Ini artinya, efektif
prebiotik untuk anak-anak adalah sekitar 1-3 gram per hari dan 5-15 gram per
hari untuk orang dewasa. Penelitian juga telah menunjukkan, pada orang yang
gemar makan sayur (yang banyak mengandung FOS), populasi bakteri
"jahat" dalam fesesnya akan lebih rendah ketimbang orang yang banyak
mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi protein serta rendah serat. FOS dan
GOS juga memiliki efek antikarsinogenik (mencegah kanker). Hal tersebut
berhubungan dengan meningkatnya kekebalan tubuh seseorang. Secara tidak
langsung meningkatkan produksi nutrisi, seperti vitamin B1, B2, B6, B12, asam
nikotinat, dan asam folat.
Berikut
manfaat FOS/GOS selengkapnya:
·
Meningkatkan jumlah bakteri positif
dalam tubuh, seperti Bifidusbacterium
dan Laktobacillus.
·
Menekan pertumbuhan bakteri patogen
(yang merugikan).
·
Meningkatkan daya tahan saluran cerna.
·
Mencegah sembelit dan membuat penyerapan
makanan menjadi lebih baik.
·
Berdasarkan eksperimen terhadap hewan
percobaan, FOS terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes dan menekan peningkatan kadar kolesterol.
ASI
Mengandung FOS dan GOS
ASI
terbukti merupakan makanan yang terbaik
bagi bayi. Pasalnya, usus bayi yang minum ASI akan didominasi mikroflora yang
"baik", karena di dalam ASI banyak terkandung kolostrum yang
merupakan prebiotik (oligosakharida N-acetyl glucosamine). Oligosakarida pada
ASI mencapai 10-12 gram per liter. Dengan didominasi kuman "baik"
maka pertumbuhan bakteri "jahat" di saluran cerna bayi akan ditekan
sehingga kejadian infeksi dapat dicegah. Pada kenyataannya bayi yang minum ASI
memang akan jauh lebih jarang sakit ketimbang bayi yang minum susu botol.
Bakteri
Jahat dan Bakteri Baik
Saluran
cerna manusia, terutama usus besar, dihuni lebih dari 500 spesies bakteri yang
jumlahnya mencapai triliunan. Berbagai jenis bakteri tersebut tak bisa
dihindari keberadaannya karena habitat tempat hidup manusia memang tidak
steril. Ada bakteri/kuman yang "baik" seperti Bifidobacteria dan
Lactobacillus. Ada pula bakteri yang "jahat" penyebab penyakit
misalnya Escherichia coli, Clostridium dan Staphylococcus. Masalah akan timbul apabila bakteri
"jahat" atau si penyebab penyakit (bakteri patogen) ini jumlahnya
berlebihan. Misalnya bakteri E.coli yang dapat menyebabkan diare. Itulah sebab
betapa pentingnya peranan bakteri "baik" di dalam saluran pencernaan
bagi kesehatan tubuh.
Probitik
dan Preboitik
Bisa
dikatakan probiotik merupakan bakteri baik yang secara alamiah ada di dalam
saluran pencernaan manusia. Disebut sebagai bakteri baik / menguntungkan Karena
bila mikroorganisme tersebut dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat memberikan
dampak positif bagi kesehatan. Contoh, bakteri asam laktat dan Bifidobacterium. Sedangkan prebiotik
adalah bahan/komponen yang dapat bermanfaat untuk perkembangan mikroflora di dalam
usus tadi. Di dalam usus, bahan prebiotik selain akan difermentasi oleh bakteri
baik terutama Bifidobacteria dan Lactobacillus juga akan menghasilkan
asam lemak berantai pendek yang oleh tubuh dapat digunakan sebagai sumber
energi.
Manfaat
Probiotik
Bakteri
probiotik yang sudah melalui uji klinis di antaranya adalah Lactobacillus casei
subsp, casei Shirota strain dan Bifidobacterium breve strain Yakult. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa probiotik dapat digunakan untuk mencegah sekaligus
sebagai pengobatan diare akut yang disebabkan infeksi usus.
Manfaat
lain probiotik adalah:
- · Mencegah dermatitis atopik atau alergi kulit.
- · Mengatasi intoleransi terhadap laktosa (tak tahan gula susu).
- · Mencegah diare dan sembelit.
- · Mencegah kanker dan hipertensi.
- · Menurunkan kolesterol.
- · Menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan setelah pengobatan antibiotik.
- · Dapat merangsang fungsi antibodi dalam sistem kekebalan tubuh sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
- · Mampu mengurangi bahaya penyerapan bahan kimia yang bersifat karsinogen.
- · Mencegah kerusakan DNA pada sel tertentu, menghasilkan komponen yang menghambat pertumbuhan sel tumor, merangsang sistem kekebalan untuk lebih tahan terhadap pembelahan sel kanker.
Polisakarida
(terdiri atas lebih dari 10 unit gula).
a. Amilum
Amilum
adalah gudang energy karbohidrat yang utama dalam tanaman. Amilum adalah
homopolimer (suatu polimer yang dibentuk oleh hanya satu macam unit monomerik)
dari glukosa yang digabung oleh mata rantai alfa, matab rantai yang sama dengan
maltose. Dua macam amilum utama adalah amilosa dan amilofektin. Kedua macm
amilum ini umumnya disimpan dalam benih, akar, dan umbi dari tanaman yang dapat
membentuk sampai 30% dari berat keseluruhan tanaman. Amilosa kuranmg larut
dibandingkan dengan amolofektin sehingga tidak dapat larut ketika alcohol
ditambahkan, sedangkan amilofektin larut. Bila dilarutkan dalam air panas,
amilosa larut sedangkan amilofektin tidak.
Amilosa
terdiri dari rantai tidak bercabang yang panjang dari glukosa terikat bersama
oleh ikatan α, 1 4’. Panjang rantainya bermacam-macam, yaitu antara 100 sampai
100.000 unit glukosa. Bila dilarutkan dalam air,amilosa membentuk micelles.
Amilosa dalam micelles ada dalam konformasi helisal, yang dapat menangkap
iodium dan memberikan warna biru yang khas. Amilopektin, seperti amilosa,
adalah suatu polimer dari glukosa yang mempunyai mata rantai α, 1 4’. Tidak
seperti amilosa amilopentin adalah polimer bercabang, yang menjadi cabang
rantai utama dengan mata rantai α, 1 6’. Suatu cabang ada setiap 20 sampai 30
unit glukosa sepanjang rantai amilopektin. Panjang dari tiap cabang ialah 20
sampai 25 unit glukosa. Panjang dari rantai utama sampai 400 ribu unit.
b. Glikogen
Gikogen
adalah karbohidrat yang menjadi gudang-energi pada binatang. Glikogen disimpan
dihati (sampai 10% dari berat basah) dan diotot. Glikogen mempunyai struktur
sama dengan amilopektin. Glikogen adalah polimer dari glukosa mata rantai α, 1
4’ dengan cabang α, 1 6’. Glikogren mempunyai lebih banyak cabang daripada
amilopektin. Cabang terjadi pada setiap 8 sampai 12 unit glukosa pada rantai
utama. Panjang dari rantai cabang lebih kurang 8 sampai 10 unit glukosa, lebih
penjdek dari amilopektin. Molekul glikogen mempunyai berat formula yang sangat
berbeda, mulai dari 270.000 sampai 100.000.000.
c. Selulosa
Selulosa
adalah struktur polisakarida utama dalam tanaman. Katun terdirin dari lebih
kurang 90% selulosa. Polimer selulosa terdiri dari rantai glukosa tidak
bercabang dari mata rantai β, 1 4’. Polimer adalah campuran dari molekul
bermacam – macam rumus berat. Penentuan dari panjang rantai dilakukan dengan
hidrolisa dari rantainya.
d. Khitin
Khitin
sama dengan selulosa dalam strukturnya dalam molekul polisakarida diikat
bersama oleh mata rantai β, 1 4’. Perbedaan utama antara khitin dan selulosa
adalah khitin terbentuk dari N-asetilglukosamin sedangkan selulosa dari
glukosa.
Online Betting & Casino | 2021
BalasHapusLive casino, a deccasino unique world of table games, หารายได้เสริม and 바카라 live dealer options for real money poker in the USA. The biggest online sportsbooks available on our website! Rating: 5 · 1 vote
Grand Theft Auto: San Andreas (Google Maps) - MapYRO
BalasHapusGrand Theft Auto: San Andreas is a motorcycle racing 거제 출장안마 game based on 영주 출장마사지 the movie of the 안산 출장마사지 same name. The game is set in the 군포 출장마사지 Valley of Mexico, 전라북도 출장마사지